Ini Nobung-ku (Novel Bersambung) release ke 2
Matahari menyambut Rei. Matanya masih berat
untuk terbuka. Sinar matahari saat itu terlalu terang baginya. Dia belum
terbiasa tidur di ruang terbuka saat itu. Rei mengingat kasur empuknya di
kamar. Empuk dan nyaman. Tapi dia harus meninggalkannya.
Rei pergi ke mencari sebuah sungai atau
toilet umum. Dia hanya ingin sekedar membasuh mukanya.
Ketika ia berjalan, dia bertemu dengan
Ayumi. “Kak Rei!! Selamat siang!!”
Siang?? Apa artinya itu benar benar siang?
Jadi dia terbangun jam siang? Dengan gagap, Rei menjawab salam itu dan bertanya
dimana dia bisa membasuh mukanya.
Ayumi tersenyum dan menarik tangan Rei.
“Hei!” seru Rei kaget. Ayumi tetap menariknya. “Aku bisa mengikutimu,
percayalah. Kau mau bawa aku mana sih?” selah Rei.
“Hehehe … baiklah. Tapi berjanjilah setelah
kita sampai kau tidak akan kabur. Bagaimana?” jawab Ayumi. Rei mengangguk dan
mengikuti Ayumi di belakang.
Ketika sampai di tempat yang Ayumi maksud,
Rei tersenyum. “Ah … kau benar benar anak yang baik ternyata … terima kasih
Ayumi. Apakah Erika yang menyuruhmu membawaku?”
“Ya, tapi sebenarnya bukan Erika-sensei,
tapi kepala sekolah” jawab Ayumi dengan senyum lebar.
Rei seperti tersedak. Dia tidak percaya.
“Bohong!” bantah Rei. Namun, seorang laki laki separuh baya mendekati mereka. “Rei
Akano? Kau sudah datang rupanya, ayo ke kantorku”
Sekarang, dia benar benar terkejut. Ayumi
tidak berbohong. Ayumi mengikuti mereka. Rei merasa agak gugup ketika berada di
ruangan kepala sekolah itu. “Ayumi, bisakah kau bermain di luar?”
“Ya!” Ayumi langsung berlari keluar,
meninggalkan mereka berdua.
“Jadi nak …”
“Maaf Pak, sebenarnya saya …”
“Aku mengerti. Kami juga sebenarnya
kekurangan tenaga kerja. Apa kelebihanmu?”
Rei diam. “Saya menyukai anak kecil, dan
sebenarnya saya akan mengajari Ayumi menggambar siang ini”
“Hmm … kamu bisa bekerja besok”
“Tapi …”
“Nak, kamu bisa belajar dengan Erika. Dan
untuk bekal, kau akan kubayar awal”
“Tapi …”
“Ada apa lagi?”
“Maaf, bukankah ini terlalu cepat bagi
saya? Bahkan saya …”
Kepala sekolah menghela nafas. “Apakah kau
tega melihat seorang guru harus mengajar 2 kelas sekaligus?”
“Apa?”
“Karena tidak ada pelamar, maka Erika
bekerja sendiri. Sekolah playgroup ini mempunyai dua kelas. Kelas A dan B.
kelas A masuk pagi, sedangkan B masuk setelah kelas A selesai. Jika Erika jatuh
sakit, tidak ada yang mengajar mereka. Artinya sekolah ini libur. Dan lebih
buruk lagi, Erika sering sakit. Apakah kau juga tega?”
“Seburuk itukah? Kenapa anda tidak mencari
tenaga lain?”
“Jujur saja, bayaran di sini sedikit. Mereka tidak mau. Dan kaulah satu satunya
yang mau, yah paling tidak kau bisa makan selama sebulan dengan uang gajimu
dari sini, bagaimana? Kumohon …”
Rei diam. Dia mengingat uang di dompetnya
telah habis untuk pergi jauh sampai ke sini, dari kemarin saja dia belum makan.
Pakaian dia hanya membawa 3 potong. Kaos, kemeja dan celana. Dia tidak bawa
kartu kredit atau barang lain yang bisa ia jual. “mungkin … aku tidak akan
besalah dan menyalahi aturan kalau seperti ini, aku harus bertahan hidup dengan
caraku sendiri” pikirnya.
Dengan mantap Rei menjawab, “Baiklah, mulai
besok, saya akan bekerja keras, terimakasih”
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
MAKE IT BETTER ... [smile]